Semua orang pasti pernah mengalami suasana yang kita sebut dengan "dilema". Dilema biasa nya muncul karena kita berada diantara dua pilihan yang membingunkan. Mungkin karena harus memilih diantara dua kekasih, harus menentukan pilihan masa depan kita, diantara kebutuhan dan kenginan, atau mungkin diantara kekasih dan orang tua. Dua pilihan yang begitu berat sehingga cukup bagi kita untuk merasa takut dalam mengambil keputusan. Apalagi memikirkan akibat dari keputusan itu.
Benar adanya bahwa alasan utama mengapa kita merasa dilema adalah karena ketakutan kita akan pengambilan sebuah keputusan.
Nah, bagaimana seharusnya kita menyikapi "dilema" ?
Setiap manusia pasti pernah mengalami suasana bagaimana beratnya mengambil sebuah keputusan (dilema) dalam menghadapi masalah. Karena sebagaimana Sobat Keran Media tahu, bahwa ketika kita mengambil keputusan dalam hidup, keputusan itu pastinya akan mempengaruhi seluruh kehidupan kita dimasa datang dan juga akan mempengaruhi orang-orang disekitar kita. Contohnya adalah keberadaan kita saat ini. Apakah sedih ataupun bahagia semua itu adalah hasil dari keputusan kita kemarin.
Ketika kita berada dalam suana yang penuh dilema, nasehat yang paling sering kita dengar adalah "tenang saja, semua pasti ada jalan keluarnya". Tapi pertanyaan berikutnya yang muncul adalah bagaimana? Dimana? Dan kapan?
Ada satu kalimat yang menurut saya sangat power full untuk menghadapi suasana yang penuh dilema itu.
Jika Anda sudah mencoba untuk mencari jawaban atas masalah yang menimpa Anda dan Anda tidak menemukannya, maka saat itu Anda memang belum di ijinkan untuk tahu apa jawaban dari masalah itu.
Dan memang benar, kenapa juga kita harus memaksakan diri untuk mencari terus menerus jawaban atas masalah, bila saat itu kita memang tidak boleh tahu. Maka yang harus kita lakukan adalah wait and see. Yah tunggu dulu sambil mengamati dengan terus berusaha untuk bersikap tenang adalah sikap yang harusnya kita lakukan.
Tidak perlu bingung apalagi merasa frustasi akan masalah yang membuat dilema hadir dihadapan kita. Karena sebagaimana yang kita tahu bahwa setiap manusia pasti punya masalah dan hanya mereka yang sudah tidak bernafaslah yang tidak mengalami masalah.
Kadang tanpa kita sadari ternyata kita bukan mencari solusi atas masalah yang kita hadapi bahkan kita malah memilih membuat keputusan untuk menikmati suasananya.
Hakikatnya masalah itu datang sebagai bentuk ujian kepada kita, ujian apakah kita boleh naik kelas atau malah seharusnya kita turun kelas.
Tingkat dilema yang kita hadapi biasanya kita sendirilah yang melabelinya dengan berat, sedang dan ringan. Dan semua itu sangat bergantung dari cara kita melihat masalah yang membuat kita dalam dilema itu.
Terkadang juga kita dipaksa untuk mengambil keputusan secara cepat. Misalnya ketika kita mengendarai mobil dalam kondisi cepat, hujan dan dijalanan yang licin, tiba-tiba mobil kita tergelincir maka yang menenentukan kita hidup mati kita adalah keputusan apakah kita harus melakukan rem mendadak ataukah kita secara tenang berusaha mengendalikan dan mengarahkan mobil kita atau mungkin gabungan keduanya. Dan keputusan yang menentukan hidup mati kita itu, harus kita buat dalam hitungan sepersekian detik.
Yang seharusnya kita lakukan adalah . . . . .
Berusahalah untuk mencoba melihat dari sudut pandang yang berbeda, menganalisa akibat dari keputusan yang mungkin kita ambil. Dan bersikap berani dalam mengambil keputusan.
Sekalipun kita berada diantara dua pilihan yang berat menurut kita, sesungguhnya kita tahu harus memilih yang mana. Karena pengalaman hidup telah mengajarkan kita banyak hal tentang baik dan buruk. Dan sesungguhnya kita lah yang lebih tahu akan masalah itu dan kita pulalah yang akan menjalaninya.
Kita hanya butuh keberanian untuk membuat keputusan.
Dan jika keputusan telah kita buat, laksanakanlah dengan penuh keyakinan. Dan jika di suatu saat nanti kita merasa bahwa ternyata keputusan yang kita pilih tersebut salah, ingatlah bahwa kita tak akan pernah tahu keputusan itu salah jika kita tidak sampai dititik itu. Yakinlah bahwa itulah kita terbaik kita saat itu. Dan jika keputusan itu terus membebani pikiran kita maka ingatlah bahwa takdir itu berada diujung pilihan dan apa yang akan kita dapatkan dan alami besok adalah atas pilihan keputusan kita hari ini.
Sesungguhnya kita tidak perlu takut dalam memilih ataupun mengambil keputusan karena hari esok itu masihlah misteri dan kebanyakan dari hal yang paling kita takutkan akan terjadi di esok hari belum tentu akan terjadi karena kitapun belum tentu ada di esok harinya.
Sekian.
Hidup sudah terlalu singkat, maka akan sangat merugikan jika hanya dihabiskan untuk memikirkan ketakutan-ketakutan dimasa datang yang belum tentu terjadi. Apalagi dengan mengorbankan hari ini, sedangkan yang kita punya hanyalah hari ini. Today is Your Day.
0 comments:
Posting Komentar