SEBAGAI instalatir listrik, Ngasrun, 45, biasa menggunakan tespen untuk mengecek jaringan listrik. Tapi saat ketemu gadis “bingung” diputus kekasih, dia mengaku dukun dan bisa mengobati. Padahal faktanya, penyakit gadis Laras, 17, tak kunjung sembuh, sementara “tespen” Ngasrun sudah beraksi 15 kali.
Tukang instalatir listrik tak pernah lepas dari tespen dalam kerjanya. Dengan tespen itu dia bisa mengetahui jaringan listrik mana yang berfungsi dan mana yang tidak. Kalau dicolok nyala, berarti jaringan normal. Tapi jika tespen itu tak juga mengeluarkan sinar merahnya, berarti ada masalah dengan jaringan tersebut. Di situlah sang instalatir mulai mencari kabel yang bermasalah.
Beda dengan Ngasrun petugas instalatir PLN di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo (Jateng) ini. Saat memeriksa jaringan listrik di rumah keluarga Wasito, 47, justru “tespen” pribadinya salah colok pada gadis Laras yang sedang “bingung” karena diputus kekasihnya. Keruan saja Wasito marah-marah demi dilapori putrinya bahwa sudah kena colok tespen Ngasrun dengan alasan untuk penyembuhan penyakit bingungnya.
Keluarga Wasito memang sedang masalah multidimensi. Listrik di rumah njleglek melulu, karena ada jaringan kabel yang korslet. Tapi di saat yang bersamaan, putrinya juga kena penyakit “bengong” gara-gara ditinggal kekasihnya. Judheg (pusing) Wasito memikirkannya. Mana yang harus masuk skala prioritas untuk penanganannya? Semua penting. Listrik harus nyala, biar rumah tidak gelap. Tapi putrinya juga harus disembuhkan, agar wajahnya bersinar-sinar seperti sedia kala, tidak bermuram durja.
Perusahaan biro tehnik listrik (BTL) di Purwodadi, kemudian dihubungi Wasito. Hari berikutnya Ngasrun petugas BTL itu pun datang ke rumahnya. Saat dia colok sana colok sini, dia melihat anak gadis tuan rumah duduk bengong seperti orang bingung. Wasito pun menjelaskan apa yang terjadi pada putrinya. Lalu kata Ngasrun kemudian, “Kalau bapak percaya, saya sedikit-sedikit juga bisa mengobati gadis bingung seperti Laras ini.”
Sekali merengkuh dayung dua-tiga pulau terlampaui, begitu pikir Wasito. Maka sekalian saja, Ngasrun diminta mengobati Laras. Tapi anehnya, cara pengobatan tukang instalatir itu tak mau di tempat. Dia harus membawa pergi Laras ke suatu tempat, dengan alasan meditasi. Demi kesembuhan putrinya, Wasito merelakan saja anak gadisnya dibawa boncengan motor ke suatu tempat entah di mana.
Bagaimana cara penyembuhan Ngasrun? Namanya dukun, kalau nggak cabul rasanya tidak afdol. Dan memang itulah yang terjadi. Di sebuah rumah, Laras yang sedang bersedih ditinggal pacar itu dijampi-jampi. Lalu untuk prosesi selanjutnya, Laras harus rela disetubuhi dukun Ngasrun, karena itu konon perintah prewangan atau jin yang membantunya. “Transfer energi itu akan lebih efektif dengan cara seperti itu,” kata Ngasrun meyakinkan.
Laras yang sedang terganggu jiwanya, pasrah saja atas kemauan Ngasrun. Dan begitulah yang terjadi. Dengan “tespen” istimewanya Ngasrun berhasil mereguk kepuasan syahwati dengan Laras. Setelah selesai dengan prosesinya, gadis itu dipulangkan. Lain hari dijemput lagi dan “ditespen” lagi hingga berkali-kali.
Karena sudah berkali-kali diajak pergi tapi tak ada perkembangan, Wasito menjadi curiga. Laras pun ditanya apa yang terjadi. Jawabnya sungguh mengejutkan. Katanya, dia tak pernah diobati, kecuali hanya disetubuhi saja sampai 15 kali. Tentu saja Wasito mencak-mencak, sehingga tukang instalasi kurang ajar itu dilaporkan ke Polsek Purwodadi. Dalam pemeriksaan, Ngasrun mengaku bukan dukun. Dia hanya spontan terpesona melihat kecantikan Laras.
Terus, “tespen”-nya main colok? Dasar dukun cabul!
Sumber:http://www.poskotanews.com/2013/04/23/gadis-bingung-itu-kena-tespen-instalatir-pln/
|
KALUNGUSUS
|
0 comments:
Posting Komentar