Foto: flirck.com |
Tomcat merupakan serangga yang paling populer akhir-akhir ini. Nama Tomcat mendadak terkenal dan menjadi pemberitaan utama di media-media cetak maupun televisi. Apa itu Tomcat ? berbahayakah ? dan bagaimana cara mengatasinya ?
Nama latin dari serangga yang populer dengan nama "Tomcat" ini adalah Paederus Littoralis. Ciri-ciri hewan ini adalah memiliki panjang sekitar 6.5 - 7 MM, kepala berwarna hitam, dada dan perut berwarna oranye serta memiliki dua pasang sayap kebiruan yang tidak menutupi seluruh abdomen.
Hewan ini memiliki racun dalam perutnya yang dinamakan Hemolimfi, yang mengandung toksin bernama paederin. Konon katanya, racun ini dua belas kali lebih berbahaya dibandingkan dengan racun ular kobra. Waw !!!
Habitat hidup dari serangga yang telah hidup sejak zaman dinosaurus atau sekitar 200 juta tahun silam ini adalah di daerah pertanian (sawah, misalnya) dan lebih menyukai daerah lembab.
Paederus Littoralis atau dalam bahasa inggris disebut Roove Beetle, lebih dikenal oleh masyarakat pedesaan dengan nama semut kanai atau semut sayap. Serangga ini dinamakan Tomcat karena sepintas mirip dengan pesawat tempur Amerika, Tomcat F-14. Coba aja gugling menggunakan kata kunci "tomcat" maka yang akan muncul adalah pesawat F-14 Amerika dan bukan gambar dari serangga ini.
Untuk lebih mengenal lebih jauh serangga yang sedang naik daun ini, berikut adalah Taksonomi-nya.
Kingdom | : | Animalia |
Phylum | : | Arthropoda |
Class | : | Insecta |
Order | : | Coleoptera |
Family | : | Staphylinidae |
Genus | : | Paederus |
Spesis | : | Paederus Littoralis |
Sebenarnya Fenomena Tomcat ini adalah hal yang biasa terjadi dimasyarakat. Dan mengapa bisa sampai seheboh ini adalah karena pemberitaan media masa.
Berbahayakah Tomcat ini ?
Tidak perlu panik atau bisa dikatakan "lebay" dengan adanya fenomena Tomcat ini, karena ini adalah hal yang biasa. Para petani sudah sangat familiar dengan serangga yang satu ini dan tidak pernah mendapat masalah dengannya.
Tomcat tidak lah begitu berbahaya seperti judul-judul headline surat kabar yang menyeramkan itu, bahkan hewan ini sebenarnya membantu petani mengatasi hama wereng. Populasi serangga tomcat ini meningkat seirama dengan umur tanaman padi, dan mencapai puncaknya pada saat padi berumur 1.5 bulan dan terus stabil sampai masa panen tiba. Ingat, di Indonesia kan banyak sawah... :-D
Alasan mengapa serangga ini bisa ada di rumah-rumah penduduk adalah karena terbawa angin, kan sekarang lagi musim angin kencang dan hujan. Tomcat juga suka mengitari cahaya lampu.
Bagaimana Cara Mengatasi Si Tomcat ini ?
Jika si Tomcat hinggap di tubuh Anda, jangan memencet atau membunuhnya karena karena lendir serangga ini adalah racun yang bisa menyebakan iritasi. Cukup dengan meniup atau dengan menggunakan kertas.
Gejala awal terkena racun tomcat adalah seperti kulit terasa gatal-gatal , memerah, dan panas lokal. Jika seseorang mengalami gejala demikian, jangan digosok atau dihapus dengan tangan dan sebaiknya tidak mengoleskan pasta gigi, minyak tawon, minyak kayu putih atau obat lain yang tidak disarankan oleh dokter. Cukuplah dengan mengaliri air pada kulit yang kena iritasi racun tomcat tersebut agar racunnya hilang terbawa air.
Menurut beberapa sumber iritasi yang ditimbulkan oleh racun tomcat ini sendiri sebenarnya bisa hilang dalm waktu 6 hari dengan sendirinya.
Dan jika populasi tomcat meningkat secara signifikan di daerah Anda, hubungi saja Petugas Dinas Kesehatan di daerah Anda dan tidak perlu panik.
Bagi yang mau lihat foto-foto dari si Tomcat ini, klik DISINI.
|
KALUNGUSUS
|
0 comments:
Posting Komentar