;

Ads

6 Mar 2012

PSSI: Kenapa Harus El Haddad?

6 Mar 2012

Jakarta - Kekalahan Timnas Indonesia 0-10 dari Bahrain beberapa waktu lalu masih menyisakan luka. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ikut angkat bicara.
Kekalahan 0-10 tersebut menjadi yang terbesar dalam sejarah. Kekalahan terbesar timnas terakhir kali terjadi tahun 1974 lawan Denmark dengan skor 0-9 di Kopenhagen.
Beragam kritik pedas pun tertuju kepada PSSI selaku organisasi sepak bola nasional. Mereka dituding sebagai biang kekalahan tersebut karena tidak mengikutsertakan pemain yang berlaga di Indonesia Super League (ISL) seperti Christian Gonzales, Ahmad Bustomi, Hamka Hamzah, Boaz Solossa, Bambang Pamungkas dll.
Kekecewaan pun dirasakan oleh Bernhard Limbong selaku penanggung jawab timnas. Ia mengaku sedih dan terpukul.
"Kekalahan 0-10 dari Bahrain membuat saya sedih. Namun, PSSI sudah menghubungi FIFA dan AFC untuk menggelar investigasi terkait pemilihan wasit. Mengapa harus (Andrew) El Haddad yang memiliki jejak rekam buruk," ujar Limbong di Kantor PSSI, Selasa (6/3/2012).
"Kita semua tahu bahwa ketika Andrew El-Haddad memimpin pertandingan antara Cina lawan Singapura, dia memberikan dua hadiah penalti kepada Cina di menit-menit akhir sehingga Singapura kalah 1-2," lanjutnya.
Limbong pun menyinggung komentar yang diutarakan Presiden SBY terkait kekalahan 0-10 dari Bahrain.
"Kami senang Presiden memberikan perhatiannya terkait kekalahan timnas dan kisruh PSSI. Semoga kedepannya tidak ada lagi masalah seperti ini," tukasnya.
Presiden menganggap kekalahan telak ini sebagai dampak dari kisruh sepak bola nasional yang tidak kunjung selesai. SBY pun meminta PSSI segera mencari solusi damai agar sepak bola nasional segera bangkit.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DI KALUNGUSUS.BLOGSPOT.COM SEMOGA BLOG INI DAPAT MEMBERIKAN MANFAAT BUAT ANDA

KALUNGUSUS - 08.57

0 comments:

Posting Komentar