;

Ads

13 Feb 2012

WANITA PEMERAH SUSU DAN ANAK GADISNYA

13 Feb 2012


Pada zamanpemerintahan Umar bin Khaththab hiduplah seorang janda miskin bersama seoranganak gadisnya di sebuah gubuk tua di pinggiran kota Mekah. Keduanya sangatrajin beribadah dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.Setiap pagi, selesai salat subuh, keduanya memerah susu kambing di kandang.Penduduk kota Mekah banyak yang menyukai susu kambing wanita itu karena mutunyayang baik.
Pada suatumalam, Khalifah Umar ditemani pengawalnya berkeliling negeri untuk melihat daridekat keadaan hidup dan kesejahteraan rakyatnya. Setelah beberapa saatberkeliling, sampailah khalifah di pinggiran kota Mekah. Beliau tertarikmelihat sebuah gubuk kecil dengan cahaya yang masih tampak dari dalamnya yangmenandakan bahwa penghuninya belum tidur. Khalifah turun dari kudanya, lalumendekati gubuk itu. Samar-samar telinganya mendengar percakapan seorang wanitadengan anaknya.
"Anakku,malam ini kambing kita hanya mengeluarkan susu sedikit sekali. Ini tidak cukupuntuk memenuhi permintaan pelanggan kita besok pagi," keluh wanita itukepada anaknya.
Dengantersenyum, anak gadisnya yang beranjak dewasa itu menghibur, "Ibu, tidakusah disesali. Inilah rezeki yang diberikan Allah kepada kita hari ini. Semogabesok kambing kita mengeluarkan susu yang lebih banyak lagi."
"Tapi,aku khawatir para pelanggan kita tidak mau membeli susu kepada kita lagi.Bagaimana kalau susu itu kita campur air supaya kelihatan banyak?"
"Jangan,Bu!" gadis itu melarang. "Bagaimanapun kita tidak boleh berbuatcurang. Lebih baik kita katakan dengan jujur pada pelanggan bahwa hasil susuhari ini hanya sedikit. Mereka tentu akan memakluminya. Lagi pula kalauketahuan, kita akan dihukum oleh Khalifah Umar. Percayalah, ketidakjujuran ituakan menyiksa hati."
Dari luargubuk itu, Khalifah Umar semakin penasaran ingin terus mendengar kelanjutanpercakapan antara janda dan anak gadisnya itu.
"Bagaimanamungkin khalifah Umar tahu!" kata janda itu kepada anaknya. "Saat inibeliau sedang tertidur pulas di istananya yang megah tanpa pernah mengalamikesulitan seperti kita ini?"
Melihatibunya masih tetap bersikeras dengan alasannya, gadis remaja itu tersenyumdengan lembut dan berkata, "Ibu, memang Khalifah tidak melihat apa yangkita lakukan sekarang. Tapi Allah Maha Melihat setiap gerak-gerik makhluknya.Meskipun kita miskin, jangan sampai kita melakukan sesuatu yang dimurkaiAllah."
Dari luargubuk, khalifah tersenyum mendengar ucapan gadis itu. Beliau benar-benar kagumdengan kejujurannya. Ternyata kemiskinan dan himpitan keadaan tidak membuatnyaterpengaruh untuk berbuat curang. Setelah itu khalifah mengajak pengawalnyapulang.
Keesokanharinya, Umar memerintahkan beberapa orang untuk menjemput wanita pemerah susudan anak gadisnya untuk menghadap kepadanya. Beliau ternyata bermaksudmenikahkan putranya dengan gadis jujur itu.
Sungguhsebuah teladan bagi kita semua, bahwa kejujuran karena takut kepada Allahadalah suatu harta yang tak ternilai harganya. Mungkin ini yang sulit kitadapatkan sekarang.


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DI KALUNGUSUS.BLOGSPOT.COM SEMOGA BLOG INI DAPAT MEMBERIKAN MANFAAT BUAT ANDA

KALUNGUSUS - 11.17

0 comments:

Posting Komentar