;

Ads

17 Feb 2012

Tugas Kecil Hanya Membuat Anda Kerdil

17 Feb 2012


Jika boleh memilihantara gaji besar dan gaji kecil, apa pilihan Anda? Pertanyaan yang kurangcerdas. Jika dihadapkan pada 2 pilihan antara mengerjakan sesuatu yang sudahbiasa Anda lakukan dengan baik atau sesuatu yang Anda belum terampilmelakukannnya; Anda pilih yang mana? Tidak usah khawatir, ini bukan soalpilihan antara benar dan salah kok. Kebanyakan orang mendahulukan kenyamanan.Maka wajar jika mereka memilih mengerjakan tugas-tugas yang mudah. Selainmemberi rasa nyaman, pekerjaan gampang tidak memerlukan kerja keras dan bisamenghemat banyak keringat. Tak heran jika banyak orang yang merasa berat hatiketika mendapatkan penugasan yang sulit. Bahkan tidak sedikit yang relakarirnya tidak berubah karena merasa sudah sangat nyaman dengan pekerjaan yangdilakukannya selama bertahun-tahun. Boleh saja jika memang itu sudah menjadipilihan hidup kita. Tapi, jika kita masih mengeluhkan hasilnya, itu pertandaada yang salah dengan pilihan kita.
Dua minggu lalu sahabat saya menunjukkan pohon beringinbonsai yang dimilikinya. Lalu saya teringat kepada pohon beringin besar yangtumbuh dihalaman belakang rumah kakek saya di kampung ketika saya masih kecildulu. Membayangkan kedua beringin itu, tiba-tiba saya merasa miris sendiri.
Jangan-jangan saya ini sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar. Namun,saya membiarkan diri sendiri kerdil seperti beringin bonsai itu. Seolahtersadar dari keterlenaan yang telah bertahun-tahun ini saya alami, sayamelihat betapa banyak potensi diri yang saya sia-siakan selama ini. Bagi Andayang tertarik menemani saya belajar memaksimalkan potensi diri, saya ajakmemulainya dengan mempraktekkan 5 prinsip Natural Intelligence (NatIn) berikutini:

1.   Berhentilah bermain di arena kecil.Jika Anda sudah tidak lagi mengalami kesulitandalam menyelesaikan pekerjaan yang Anda tangani, boleh jadi sebenarnya Andasudah tidak cocok lagi dengan pekerjaan itu. Huhu, bukankah justru sebaliknya?Bukan. Salah satu alasan mengapa pohon beringin di rumah teman saya itu menjadibonsai adalah karena dia secara sengaja ditempatkan pada pot beton yang sangatkecil. Beda dengan beringin raksasa di kebun kakek saya. Tanahnya luas,nutrisinya banyak, ruang geraknya leluasa. Maka jadilah beringin teman sayakerdil. Dan jadilah pohon beringin kakek saya menjulang tinggi dengan akargantungnya yang besar dan kekar. Begitu pula dengan pekerjaan. Jika Anda masihterus bertahan dalam pekerjaan yang sudah menjadi tugas cetek dan celepete itu,bisa jadi Anda membiarkan diri sendiri menjadi bonsai. Kita sering mengkalimdiri sebagai orang yang berjiwa besar dan berkehormatan besar. Namun, kitamembiarkan diri sendiri ngendon di ruang kecil yang hanya cocok untuk merekayang memiliki kapasitas kerja yang juga kecil. Terlalu mudahnya pekerjaan yangAnda tangani itu adalah indikasi jika kapasitas diri Anda sudah lebih besar.Maka datanglah kepada atasan Anda untuk penugasan yang lebih menantang. Karenaseperti pot mungil; tantangan kecil hanya cocok untuk orang kecil, atau orangbesar yang ingin menjadi kerdil.

 2. Tumbuhkanlah keinginan untuk menjadi orangbesar. Kalau merasa takut keluar dari arena kecil untuk memasuki arena bermainyang lebih besar itu wajar. Namun kita memiliki pilihan apakah akan menjadikanrasa takut itu sebagai alasan untuk tetap diam ditempat, ataukah sebagai dayadorong untuk mengembangkan diri agar bisa menjadi pribadi yang lebih besar.Pilihan itu menghasilkan sebuah perbedaan bermakna. Orang-orang yang terkurungdalam ketakutan tidak akan pernah keluar dari penjara aman yang dibuatnya sendiri.Sedangkan orang-orang yang terdorong oleh rasa takut proporsional justu semakinbersemangat untuk terus mengembangkan diri. Saya melihat akar bonsai itumemberontak keluar dari pot kecilnya. Bahkan ada bagian pot yang retak.Terlihat sekali jika sebenarnya bonsai itu ingin tumbuh membesar seperti yangseharusnya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita menggeliat mencari tantanganlebih besar ataukah justru diam saja ditempat berhambatan kecil? Kita kalaholeh tanaman jika demikian. Tantangan besar sering tidak datang dengansendirinya. Maka seperti akar bonsai itu, kita sendirilah yang harus mencarinyakeluar dari tempat persembunyian. Banyak atasan yang enggan memberi penugasanbesar kepada orang-orang tertentu. Mengapa? Karena kebanyakan orang memilikiseribu satu alasan untuk menolaknya. Kita? Karus seperti akar itu.Mendatanginya. Dan mempersiapkan keterbukaan diri untuk menerima tantanganbesar.

3. Pancinglah kesempatanbesar dengan umpan yang besar. Bayangkan jika Anda berharap bisa menangkap hiu,namun Anda menggunakan sampan kecil. Dengan kondisi seperti itu, didatangi olehhiu justru sangat berbahaya. Banyak kejadian yang patut kita ambil hikmahnya.Misalnya orang-orang yang mendapatkan jabatan atau tanggungjawab yang ‘terlalubesar’ dibandingkan dengan kapasitas dirinya yang kecil. Mereka berambisi untukmendapatkan ikan besar, tapi lupa untuk memperbesar alat pancingnya. Merekaberambisi mendapatkan jabatan tinggi, tapi lalai mengimbanginya dengankapasitas dan kemampuan diri yang juga tinggi. Akhirnya? Kinerjanya buruk.Frustrasi. Dilecehkan kolega dan bawahan. Lalu, melarikan diri ke tempat lainkarena sudah tidak sanggup lagi mengatasi tantangan yang dihadapinya. Ditempatbaru, kejadiannya tidak jauh berbeda. Pasti akan terulang lagi. Kecuali jikamereka kembali memasuki kolam kecil yang sesuai dengan kapasitas dirinya.Sebaliknya jika penugasan besar itu diberikan kepada orang-orang yang memilikikapasitas diri yang besar. Dia tentu bisa mengembannya dengan sebaik-baiknya.Jadi, jika ingin mendapatkan tanggungjawab yang besar, kita mesti belajar untukterlebih dahulu membuat kapasitas diri kita tambah besar. Karena, hanya orangbesar yang layak mendapatkan kesempatan besar.

4. Besarkanlah kapasitas diridengan kemauan sendiri. Saya berani mengatakan bahwa Anda tidak bisamengandalkan proses pengembangan kapasitas diri Anda kepada atasan Anda.Mengapa? Karena proses pengembangan diri itu harus dimulai dari kesadaran yangdatang dari diri Anda sendiri. Atasan Anda hanya bisa memfasilitasi prosesnya,atau merekomendasikan program pelatihannya, atau sekedar menyediakan budgetnya.Apakah Anda berhasil mengembangkan kapasitas diri itu atau tidak, atasan Andatidak memiliki kuasa untuk itu. Faktanya? Banyak orang yang ikut suatupelatihan namun tidak menerapkan ilmu yang diperolehnya di tempat kerja. Banyakjuga bawahan yang mengelak untuk mendapatkan penugasan menantang yangsebenarnya merupakan kesempatan bagi mereka untuk berkembang lebih cepat.Bukankah kita sering mengomel kalau diberi tugas yang sulit? Padahal kita tahubahwa pengalaman adalah bekal yang paling relevan, berdampak, dan berdaya guna.Dan itu tidak bisa kita raih selain dengan menjalaninya sendiri. Kebanyakanorang langsung nyantai begitu pekerjaannya selesai. Banyak juga yang sengajamelambat-lambatkan pekerjaanya dengan maksud menghindari penugasan lainnya.Tapi seorang staff memiliki kemauan yang sedemikian kuat untuk berkembang lebihpesat. Dia beristirahat hanya pada waktunya istirahat. Lalu berpindah daritugas yang satu kepada tugas yang lain. Setahu saya, karir orang ini melejitsangat cepat. Bahkan melampaui posisi mantan atasannya. Mengapa hanya dia yangbegitu? Apakah atasannya pilih kasih? Tidak. Itu karena memang dia memilikikemauan untuk memperbesar kapasitas dirinya sendiri.

5. Raihlah kesempurnaandengan proses pencarian tanpa henti. Orang-orang yang merasa dirinya sudahsempurna pasti jauh dari kesempurnaan. Mengapa? Karena tidak ada satu hal pundimuka bumi ini yang benar-benar statis. Semua bergerak secara dinamis. Bahkanbenda-benda yang terlihat diam pun sebenarnya bergerak. Apakah secara absolutpada tingkatan atomiknya, maupun secara relatif dalam tingkatan kosmiknya.Segala sesuatu yang hari ini kita kira sebagai puncak pecapaian, akan segerakadaluarsa lalu digantikan oleh pencapaian lain yang jauh lebih bernilai.Kesempurnaan pencapaian diri kita itu laksana undakan anak tangga. Setiap kalikita menanjak naik, posisi kita memang menjadi lebih tinggi. Namun kita tidakbenar-benar sampai ke puncak tertinggi. Jika kita berhenti pada anak tanggaitu, maka kita hanya akan bisa mencapai setinggi itu. Lihatlah satu anak tanggalagi, maka kita akan tahu bahwa meski sudah tinggi tapi kita belum cukuptinggi. Naiklah lagi, dan posisi kita lebih tinggi lagi. Naiklah lagi, dannaiklah lagi. Itulah satu-satunya cara untuk menapaki ketinggian nilai-nilaikemanusiaan diri kita sendiri. Yaitu dengan pencarian yang tanpa henti. Sebagaiimbalannya, setiap penemuan yang kita dapatkan itu semakin mendekatkan dirikita pada kesempurnaan diri. Karenanya, kesempurnaan hanyalah milik parapencari tanpa henti.

Banyak karyawan yang sangat senang dengan penugasan ringan.Mereka merasa nyaman dengan segala kemudahan dalam menyelesaikantugas-tugasnya. Padahal, justru kondisi itu sangat membahayakan karir merekasendiri. Tugas-tugas ringan yang kita dapatkan dari pekerjaan tidak ubahnyaseperti pot-pot kecil yang akan menghalangi pertumbuhan akar, dahan danranting-ranting kapasitas diri yang besar. Jika pohon beringin yang bisa tumbuhpuluhan meter pun bisa dikerdilkan untuk menjadi hanya 15 senti, maka kapasitasdiri kita yang sangat besar itu pun pasti bisa dikerdilkan hanya dengan caramemberinya tugas-tugas yang kecil. Maka mulai sekarang, berhentilah merasanyaman dengan tugas-tugas kecil.  Danmulailah untuk memberikan pohon kapasitas diri Anda tanah yang luas dan besaragar bisa tumbuh hingga sebesar-besarnya.

Penulis : DeKa - Dadang Kadarusman
             www.dadangkadarusman.com



TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DI KALUNGUSUS.BLOGSPOT.COM SEMOGA BLOG INI DAPAT MEMBERIKAN MANFAAT BUAT ANDA

KALUNGUSUS - 18.15

0 comments:

Posting Komentar