Tisu toilet seperti biasanya yaitu beharga tidaklah terlalu mahal. Namun berbeda dengan tisu toilet yang satu ini. Tisu toilet ini dibandrol dengan harga 1.000 poundsterling atau sekitar Rp14 juta untuk setiap lembar tisunya. Tentunya ini bukan tisu toilet biasa karena tisu toilet ini memiliki cerita sejarah yang menarik. Segulung tisu ini adalah segulung tisu yang ditolak oleh para personil The Beatles. Mereka enggan menggunakan tisu toilet yang sudah dipersiapkan panitia tur band tersebut, karena dinilai terlalu kaku dan berdaya serap rendah.
Barry Thomas adalah pemilik sah dari gulungan tisu tersebut. Awalnya dia hanya membeli tisu toilet itu dengan harga 85 poundsterling atau setara dengan 1,2 juta rupiah pada acara pelelangan. Barry mendapatkan pernak-pernik bersejarah dari The Beatles tersebut lengkap dengan selembar kertas yang menceritakan kejadian di balik segulung tisu itu. Setiap lembar tisu tersebut pun tertera cap logo perusahaan EMI.
Harga segulung tisu toilet tersebut menjadi mahal ketika kolektor memorabilia The Beatles dari Jepang menawarkan harga 1.000 poundsterling (sekira Rp14 juta) untuk setiap helai lembar tisu ini pada pekan lalu. Dengan memperhitungkan harganya, akhirnya Barry Thomas merelakan tisu toilet itu dijual kepada kolektor asal Jepang.
Barry Thomas adalah pemilik sah dari gulungan tisu tersebut. Awalnya dia hanya membeli tisu toilet itu dengan harga 85 poundsterling atau setara dengan 1,2 juta rupiah pada acara pelelangan. Barry mendapatkan pernak-pernik bersejarah dari The Beatles tersebut lengkap dengan selembar kertas yang menceritakan kejadian di balik segulung tisu itu. Setiap lembar tisu tersebut pun tertera cap logo perusahaan EMI.
Harga segulung tisu toilet tersebut menjadi mahal ketika kolektor memorabilia The Beatles dari Jepang menawarkan harga 1.000 poundsterling (sekira Rp14 juta) untuk setiap helai lembar tisu ini pada pekan lalu. Dengan memperhitungkan harganya, akhirnya Barry Thomas merelakan tisu toilet itu dijual kepada kolektor asal Jepang.
|
KALUNGUSUS
|
0 comments:
Posting Komentar